Jenis-Jenis Monitoring Untuk Jaringan dan Server

Salah satu kesulitan bagi seorang administrator jaringan atau devops adalah melakukan pemantauan kinerja pada perangkat yang dikelola. Oleh karena itulah, kehadiran aplikasi yang mampu melakukan monitoring pada perangkat yang di manage akan sangat mempermudah tim network engineer atau devops dalam bertugas.

Setidaknya ada 3 (tiga) jenis monitoring yang biasanya dipergunakan, yaitu network monitoring, uptime monitoring, dan server monitoring.

jenis jenis monitoring untuk jaringan dan server
Photo by Yan Krukov

Jenis-Jenis Monitoring Untuk Jaringan dan Server

Pengertian Network Monitoring

Network monitoring adalah proses pemantauan jaringan komputer secara konstan untuk mendeteksi terjadinya masalah seperti trafik yang lambat atau kegagalan komponen jaringan.

Sistem network monitoring dapat membantu administrator jaringan untuk  memindai jaringan secara otomatis dan dirancang untuk memberikan notifikasi kepada administrator lewat pesan teks, email, atau aplikasi lain seperti Slack ketika terjadi masalah.

Aplikasi monitoring jaringan difokuskan untuk memberikan petunjuk troubleshooting pada masalah jaringan internal seperti router yang kelebihan beban, kegagalan jaringan server, atau masalah koneksi jaringan yang dapat memengaruhi perangkat lain.

Pengertian Uptime Monitoring

Uptime adalah ukuran persentase jaringan atau sistem bekerja secara normal dan sebagaimana mestinya. Uptime website secara khusus mengacu pada waktu tersedianya (availability) sebuah layanan web yang dapat diakses pengguna selama periode tertentu.

Sedangkan, uptime monitoring adalah sebuah aplikasi yang dibuat untuk melakukan pemantauan uptime yang biasanya digunakan untuk mengukur persentase ketersediaan layanan pada website atau web API.

Para administrator jaringan atau devops sudah pasti sangat familiar dengan uptime monitoring seperti Pingdom, UptimeRobot, dan sejenisnya.

Pengertian Server Monitoring

Server monitoring adalah proses mendapatkan informasi tentang aktivitas di server yang dikelola – baik fisik maupun virtual – dalam format laporan yang mudah dipahami. Laporan ini membantu devops atau administrator server untuk mengetahui kondisi server secara realtime dan membantu untuk melakukan troubleshooting pada server jika dibutuhkan.

Ada beberapa contoh sistem server monitoring, misalnya New Relic, Netdata, dan sebagainya.

Ribetnya Melakukan 3 Monitoring Sekaligus

Melakukan 3 monitoring (network monitoring, uptime monitoring, dan server monitoring) sekaligus bukanlah sebuah hal yang mudah. Tentunya, kita akan membutuhkan beberapa platform berbeda untuk melakukan hal-hal tersebut dan biasanya membutuhkan biaya ekstra pula.

Sebenarnya ada banyak alternatif gratis untuk melakukan network monitoring, uptime monitoring, dan server monitoring. Hanya saja, platform yang menyediakan layanan gratis seperti ini pasti memiliki keterbatasan fitur – berbeda dengan versi yang berbayar. Beberapa keterbatasan yang biasanya terdapat pada layanan monitoring gratis adalah:

  • Retensi/penyimpanan data statistik monitoring yang terbatas
  • Interval monitoring yang lebih lama (misalnya 3 menit, 5 menit, atau lebih) padahal idealnya interval monitoring adalah 1 menit atau kurang
  • Fitur monitoring yang dibatasi
  • Report page tidak whitelabel atau tidak dapat dibranding dengan nama sendiri

Demikian sedikit informasi tentang pengertian network monitoring, uptime monitoring, dan server monitoring. 

Referensi luar

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *