Pertumbuhan internet yang semakin kompleks mengharuskan penggunaan konektifitas data yang cepat dan efisien. Dan salah satu teknologi yang di implementasikan untuk mengatasi hal tersebut adalah teknologi anycast. Anycast adalah metode pengalamatan jaringan (network addressing) dan routing jaringan dimana setiap akses pengguna akan di routing menuju titik (node) terdekat dari kumpulan beberapa node yang aktif (one-to-one-of-many).
Pengalamatan anycast (anycast addressing) merupakan teknik yang dapat digunakan untuk menciptakan redundancy dan pembagian beban layanan jaringan tertentu. Dengan menggunakan infrastruktur routing yang di optimasi, paket data akan diteruskan menuju node terdekat yang menyediakan layanan tersebut.
Aplikasi yang menggunakan anycast
Sejalan perkembangan internet, setiap layanan data internet wajib memiliki ketersediaan (availability) yang tinggi. Oleh karena itu, penggunaan layanan berbasis anycast menjadi semakin populer.
1. Domain Name System
Beberapa penyedia jasa nameserver (DNS) mengimplementasikan penggunaan cluster server yang menggunakan anycast addressing. Server-server tersebut berada di beberapa lokasi dan tersebar di benua yang berbeda. Penggunaan anycast address memungkinkan desentralisasi layanan yang diberikan. Banyak penyedia DNS komersial yang beralih menggunakan IP anycast untuk meningkatkan kinerja query, redundancy (ketersediaan), dan mengimplementasikan teknologi load balancing.
2. Mekanisme transisi IPv6 dari IPv4
Dalam proses transisi dari IPv4 ke IPv6, anycast dapat digunakan untuk memberikan kompatibilitas komunikasi antara host IPv6 ke host IPv4. Metode ini menggunakan alamat IP 192.88.99.1 sebagai gateway sebagaimana yang telah diatur dalam dokumentasi RFC3068.
3. Content Delivery Network (CDN)
Content Delivery Network (CDN) pada umumnya menggunakan anycast pada setiap koneksi HTTP yang terjadi di server pusat distribusi konten yang dioperasikan dan DNS. Stabilitas koneksi menjadikan anycast sangat cocok untuk aplikasi CDN.
Masalah keamanan yang mungkin terjadi
Implementasi anycast sangat sensitif pada serangan denial of services (DoS). Hal ini bisa terjadi pada saat “host yang jahat” mengirimkan broadcast dan mengumumkan bahwa dirinya adalah sebuah server anycast didalam sebuah jaringan vital, dan dapat mengirimkan informasi yang tidak benar atau menutup layanan yang ada.
Selain itu teknologi anycast juga rentan terhadap eksploitasi untuk mendistribusikan serangan distributed denial of service (DDoS) atau mengurangi kinerja jaringan yang ada.